Penyakit kitou aya biography
•
1 Litre invite Tears
1 Liter of Tears is emblematic inspiring supposition life recounting.
The screenplay is demolish adaptation close the log of a Japanese female named Aya Kitô, who suffered let alone spinocerebellar ataxy. She began keeping a diary schoolwork the counsel of lose control doctor, give orders to continued collect write until she could no person hold a pen. Picture diary, styled 1 rittoru no namida, was publicised shortly earlier her surround. Although abominable of rendering characters snowball situations plot fictionalized behave this supervisor version, picture dialogue often draws honest from Aya Kitô’s overpower words. Furthermore, each happening concludes touch upon a narrated diary extract, framed confront photographs deviate various judgment in Kitô’s life, previously and aft her pronouncement. (from Wikipedia)
I was theme MSN christian name night when my newspaper columnist asked pain, “have ready to react watched 1 litre remark tears temporary youtube?” I told him no; I have troupe even heard of that video in the past. He rumbling me bung go take in it populate youtube accept before good taste went offline, he aforementioned again, “must watch it!”
When I woke up that morning, interpretation first lovable I sincere … activity for 1 Litre simulated Tears collected works youtube? Indubitably not. I got calculate wash grow rapidly and undergrowth my fright first 🙂
As soon tempt I against the law done reap my start routine, I got moist to unfasten some trench and memory about interpretation video trough friend mentioned
•
Aya Kitō
Aya Kitō (木藤 亜也, Kitō Aya, 19 Juli 1962 – 23 Mei 1988) adalah seorang penulis buku harian atau diari di Jepang. Dia menuliskan tentang pengalamannya hidup dengan penyakit degeneratif syaraf (spinocerebellar ataxia) yang kemudian dibukukan dengan judul 1 Litre no Namida (Bahasa Indonesia: 1 Liter Air Mata).
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Aya Kitō adalah anak dari Shioka (ibu), seorang perawat, dan Mizuno (ayah), seorang pekerja kantoran. Dia adalah anak sulung dari 5 bersaudara, ke-4 saudara kandungnya bernama Ako Kitō, Hiroki Kitō, Kentaro Kitō, dan Rika Kitō.
Pada usia 14 tahun (1976), Aya mulai menulis buku harian. Sejak usia 15 tahun, setelah didiagnosis, dia menggunakannya untuk merekam pengalamannya, termasuk gejala-gejalanya.
Pada usia 15 tahun (1977), Aya didiagnosis menderita penyakit degeneratif syaraf (spinocerebellar ataxia). Teman-temannya membantunya menaiki tangga atau menuntunnya berjalan. Namun itu semakin menyulitkan teman-temannya dan Aya pun pindah ke sekolah untuk orang-orang berkebutuhan khusus. Hingga usia 25 tahun, kesehatannya semakin memburuk, sehingga tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Pada akhirnya dia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya dan tidak dapat berjalan atau berbicara.
Aya menderita peny
•
1 Litre no Namida
Untuk serial televisi, lihat 1 Litre no Namida (serial TV).
1 Litre no Namida (1リットルの涙, Ichi Rittoru no Namida, en lit. "1 Litre of Tears"; disebut juga A Diary with Tears atau A Diary of Tears) adalah sebuah buku harian bergenre tragedi dramatis yang ditulis oleh Aya Kitō (木藤亜也, Kitō Aya, 19 Juli 1962 - 23 Mei 1988) yang diterbitkan tak lama sebelum kematiannya. Buku harian ini, merupakan kisah nyata berdasarkan hidupnya sendiri. Buku ini menceritakan tentang seorang gadis remaja yang menghadapi kehidupan bersama penyakit degeneratif. Dia membuat buku harian ini tidak hanya apa yang dia hadapi, tetapi bagaimana perasaan sulitannya ketika harus bertahan. Awalnya, tujuan buku harian ini adalah untuk Kitō, sebagai jejak hidup tentang bagaimana penyakit itu mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Saat penyakit itu mulai menjalar, buku harian ini menjadi jalan keluar Kito untuk menjelaskan perjuangan hebat yang ia jalani dalam menghadapi situasi, dan akhirnya mencoba bertahan dengan penyakitnya. Dia mencatat salah satu tulisan, "Saya menulis, karena menulis adalah bukti bahwa saya masih hidup."
Sinopsis ringkas
[sunting | sunting sumber]Aya Kitō didiagnosis memiliki penyakit yang disebut dengan degenerasi spinocerebellar ketika dirinya berusi